[ads-post]

Bisnis Hobby - PT Pertamina (Persero) berbenah dari aksi-aksi mafia di masa lalu. Pekan ini Pertamina meluncurkan laman khusus untuk penawaran tender dan semua spesifikasi penawaran yang terintegrasi dengan situs pertamina.com. 

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, nantinya semua informasi terkait Intergrated Supply Chain (ISC), anak usaha Pertamina, bisa diakses melalui situs tersebut. Keterangan yang akan ditampilkan termasuk jenis produk, spesifikasi produk (mulai dari kondensat gasoline 92, 88) hingga minyak mentah (crude) yang dibutuhkan masing-masing kilang Pertamina. 

"Nah itu kita buka semua jadi para mitra ini tahu sebenarnya kebutuhan Pertamina itu seperti apa dari jenis hingga volumenya," jelas Wianda di Jakarta, Rabu (25/11). 

Wianda mengatakan, keterbukaan ini akan memudahkan mitra yang akan melakukan tender. Sebelumnya keterbukaan ini belum dilakukan oleh Pertamina, termasuk informasi mengenai jenis produk yang ditenderkan, berapa volume yang dibutuhkan, lokasi penggunaan, hingga informasi mengenai loading port dan discharge port. 

"Jadi dia tahu kapan dia harus mempersiapkan produknya atau inventory-nya di mana. Jadi yang ingin kita lakukan tadi adalah mem-built up harga yang paling kompetitif," ujarnya. 

Pertamina juga berharap dengan sistem keterbukaan yang ada nantinya bisa didapat produk-produk yang spesifikasinya paling premium. 

"Jadwal tender pun ada, untuk pemenang sejauh ini kita masih lihat (dimuat atau tidak). Semangat kita adalah membuka informasi bagaimana kita bisa mendapatkan price yang paling kompetitif," katanya. 

Selain itu, kata Wianda, dalam situs ISC nantinya akan disebutkan tentang harga tender sebelumnya. Hanya saja, menurutnya, karena harga mengacu kepada harga pasar maka masih tetap dinamis.

"Harganya juga mestinya kita bisa sebut, karena itu sebenarnya kan tender yang sudah terjadi. Tapi kan historical price juga mengaju pada harga pasar. Jadi itu sebenarnya mekanisme pasar saja," katanya. 

Dengan ISC, Wianda menyebutkan bahwa penghematan yang berhasil dilakukan sebesar 133 juta dolar AS. (Rol)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.