[ads-post]

Bisnis Hobby -  Seorang pemahat di Pandeglang, Banten berhasil mengolah limbah kayu menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi. Kayu yang biasa dijadikan kayu bakar, disulap menjadi kerajinan tangan seperti patung, souvenir kayu, dan barang kerajinan lainnya.
Mungkin bagi sebagian orang, kayu lapuk atau limbah kayu akan dibuang atau dijadikan kayu bakar, namun bagi Bapak Endang, 41 tahun, kayu-kayu yang terbuang tersebut bisa dijadikan bahan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Kayu jati, trembesi atau kayu Ambon dan kayu mahoni yang terbuang dan biasa dijadikan kayu bakar oleh masyarakat, kini di sulap menjadi berbagai macam patung dan hasil souvenir lainnya. Bahkan, hasil kerajinan pahat tersebut sangat diminati wisatawan lokal dan mancanegara.


Yang banyak di pesan oleh pecinta patung adalah patung badak bercula satu. Patung badak bercula satu merupakan icon dari Kabupaten Pandeglang, Banten. Badak bercula satu di dunia yakni ada daerah Ujung Kulon, di Pandeglang.
Badak jawa ini menjadi kebanggaan warga Pandeglang. Patung ini sering dijadikan oleh-oleh atau cinderamata bagi pengunjung yang singgah ke bengkel yang terletak di Kampung Legon, Desa Suka Ramai, Kecamatan Carita Pandeglang selalu ramai di kunjungi wisatawan yang tengah berwisata di Pantai Carita. Selain diminati oleh wisatawan lokal, wisatawan domestik seperti Australia dan Italia juga menyukai hasil kreatifitas warga Pandeglang.
“Daripada hanya jadi kayu bakar, lebih baik diolah jadi souvenir,” kata Endang di Pandeglang, Banten.
Usaha yang dilakukan sejak sepuluh tahun lalu ini, selalu mengalami pasang surut. Agar tetap eksis, ayah tiga orang anak ini menggunakan jasa ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah untuk membantu usahanya.
Menurut Endang, olahan kayu limbah tersebut sangat di minati oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Beberapa hasil kreasinya dalam hal memahat patung kayu sudah diakui orang-orang Italia dan Australia. Namun sayang, hasil kerja keras mereka tidak di sambut baik oleh pemerintah daerah, di mana minimnya promosi membuat penjualan menjadi tersendat.
Harga penjualan patung kayu di tempat ini dibanderol Rp100 ribu hingga jutaan rupiah per buahnya. Endang berharap suatu saat ada pihak yang mau membantu pemasaran patung pahatannya. “Agar usaha yang dibantu belasan karyawannya terus bisa berkembang dan Pandeglang lebih dikenal dengan adanya patung pahatan badak bercula satu hingga ke mancanegara,” ucap dia. (okz)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.