Membangun sebuah merek bukanlah suatu hal yang mudah. Membangun sebuah
merek yang kuat, dimana merek ini mampu berada di benak konsumen, membutuhkan ketekunan,
kerja keras, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, bagi para
pemula tentunya memulai bisnis dengan membeli waralaba yang sudah terbukti
sukses menjadi pilihan yang menggoda. Namun, apakah sejatinya bisnis waralaba
itu?
Pengertian Waralaba
Apa itu Waralaba? Waralaba atau
franchise adalah suatu sistem duplikasi kesuksesan bisnis dari franchisor yang
notabene telah memiliki pengalaman usaha dan terbukti sukses, memiliki merek
yang cukup dikenal dan memiliki sistem duplikasi kesuksesan usaha Standar
Operational Procedure (SOP) kepada entrepreneur (franchisee) yang belum
mengerti dan paham tentang bisnis. Pendek kata, adanya waralaba memudahkan
seseorang ingin menjadi entrepreneurs, dan yang lebih dahsyat lagi, tingkat
keberhasilan usaha relative lebih besar bila dibandingkan memulai
sendiri dari nol.
Bentuk format bisnisnya adalaha dimana pihak pertama yang disebut
franchisor memberikan hak kepada pihak kedua yang disebut franchisee untuk
mendistribusikan barang/jasa dalam lingkup area geografis dan periode waktu
tertentu mempergunakan merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan
dikembangkan oleh franchisor. Pemberian hak ini dituangkan dalam bentuk
perjanjian waralaba (franchise agreement).
Di dalam bisnis franchise, franchisor mempersiapkan rencana lengkap tentang bagaimana cara mengatur dan menjalankan bisnis bagi franchise. Misal, adalah bagaimana franchisor yang bergerak dibidang resto, maka franchise akan dibantu dalam pengelolaan bisnisnya dengan disediakannya koki, resep masakan, SOP manajemen resto, dan lain sebagainya. Jadi, membeli franchise adalah membeli bisnis yang sudah jadi.
Dari berbagai sumber, dapat kami simpulkan bahwa terdapat 6 (enam) keuntungan membeli bisnis yang sudah jadi (franchise) bila dilihat dari franchisee :
Jaringan franchise menawarkan manfaat/ keunggulan dalam keseragaman, daya pembelian, keuntungan advertising dan sarana lainnya.
Franchisee adalah pemilik perusahaannya sendiri yang otonom tetapi dia
tidak merasa sendiri dalam mengelola bisnisnya.
Franchisee bisa meng-copy kesuksesan pendahulunya dengan bantuan start-up yang lebih cepat dan lebih mudah. Dengan franchise maka akan mengurangi resiko kegagalan, dengan alasan yang sama. ROI lebih tinggi. Franchisee dibekali keahlian khusus berkat transfer (know how) dan asistensi.
Posting Komentar