[ads-post]

Bisnis Hobby-Mempunyai usaha tempat rumah kos sering dianggap bisnis yang empuk untuk dicicipi. Dikarenakan hanya dengan modal rumah tempat kita tinggal, bisnis ini sudah bisa dijalankan. Hasilnya, sudah tentu menggiurkan. Namun tidak semua hal positif dihasilkan dari usaha ini, di beberapa aspek ada celah kekurangannya. Berikut ini beberapa contoh plus dan minus bisnis rumah kos,

Keuntungan
Pertama, seiring tumbuh kembangnya penduduk dan kawasan-kawasan seperti pusat belanja, sekolah, retail center atau investor-investor asing yang membangun perusahaan industri di Indonesia, ini berdampak pada tingkat permintaan (demand) terhadap rumah kos tergolong sangat tinggi.

Mahasiswa menjadi peringkat pertama peminat rumah kos hal ini dikarenakan harga sewanya yang lebih murah dan lokasinya yang dekat dengan kampus jadi tidak perlu mengeluarkan biaya lebih seperti transport karena bisa berjalan kaki ke kampus. Di sisi lain, karyawan perusahaan indsutri atau penjaga toko yang bekerja di pusat belanja atau perkantoran juga merupakan pangsa utama rumah kos.
Kedua, capital gain rumah kos bisa diperoleh dalam waktu jangka panjang (lebih dari enam tahun). Capital gain adalah keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi jadi dibandingkan investasi tanah tanpa bangunan dan rumah sewa, capital gain rumah kos rata-rata lebih tinggi.


Ketiga, rumah kos memiliki capital rate (cap rate) 6-8 persen lebih tinggi dibandingkan dengan rumah sewa. Capital rate adalah persentase yang mencerminkan tingkat balikan (rate of return) dari modal investasi. Pasalnya, rumah kos harus memberikan servis bagi penghuninya, seperti jasa tukang cuci dan setrika, atau manajemen yang membatasi waktu kunjungan (biasanya terjadi di rumah kos khusus wanita).

Kekurangan
Pertama, pemilik rumah harus menyiapkan manajemen yang membuat peraturan dan melayani kebutuhan para penyewa, mulai dari mencuci pakaian, menyetrika, memasak, sampai mengatur jam kunjungan. Semua itu memerlukan perhatian lebih dari pemilik. Terkadang pemilik rumah kos juga harus menyewa orang yang secara khusus bertugas melayani dan mengawasi para penyewa.
Kedua, pembayaran kadang tersendat. Hal ini kerap terjadi, karena umumnya penyewa rumah kos adalah mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri atau pegawai toko yang bergaji tidak terlalu besar.

Ketiga, rumah kos tidak lagi diminati jika kampus atau pusat belanja yang berada di dekat lokasi tersebut pindah atau tutup. Akan tetapi beberapa hal dalam kekurangannya jarang terjadi, sehingga berinvestasi rumah kos tetap menjadi pilihan yang cukup aman.(okz)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.