[ads-post]

Bisnis Hobby Pengusaha restoran kini ogah membuka lapak di daerah tujuan wisata. Sebab, daerah tujuan wisata kerap sepi dari kunjungan pelancong. Selain itu, kata Pemilik Restoran Pondok Ikan Patin Taman Daun, Agus Sarwanto, membuka lapak di daerah wisata butuh banyak biaya. "Retribusinya mahal," kata Agus saat ditemui di Hotel Sahid, Kamis 15 Januari 2015.

Akhirnya, pengusaha restoran memilih berbisnis di mal atau perumahan padat penduduk. Seperti Agus, yang memiliki beberapa restoran di Sidoarjo Jawa Timur dan Jakarta. "Kalau di pemukiman ramai terus," ujarnya.

Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, mengatakan bisnis restoran di daerah tujuan wisata seharusnya bisa berkembang. Apalagi pemerintah tengah menggalakkan wisata syariah, yang erat kaitannya dengan bisnis kuliner halal. "Wisatawan muslim jumlahnya 3 juta orang per tahun, ini perlu digarap," katanya.

Sapta memberi contoh, Thailand yang hanya memiliki 5 persen penduduk muslim mampu mengintegrasikan bisnis wisata dan kuliner halal, dengan pangsa pasar 25 persen di Asia Tenggara. Dengan gambaran tersebut, kata dia, pebisnis restoran di Indonesia seharusnya bisa mencuri peluang, salah satunya dengan membidik kawasan wisata potensial. "Jika sarana kuliner tersedia, wisatawan akan merasa semakin nyaman."

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.